Rangkaian Hemat Listrik

26 Mei 2017,Banyuwangi

dengan naiknya listrik di wilayah indonesia , banyak orng yang memanfaatkan hal tersebut dengan cara menjual rangkaian lampu hemat listrik kepada penduduk setempat yg masih belum mengerti betul tentang listrik oleh sebab itu jangan sampai anda tertipu oleh hal tersebut biasanya mereka menawarkan discont besar besaran untuk supaya barangnya laku terjual .... akan tetapi itu hanyalah tipu muslihat saja yg sebenarnya adalah hoax oleh sebab itu saya buat artikel ini semoga bermanfaat buat anda ... jika anda berminat ingin membuat rangkaian hemat listrik sendiri mungkin kami bisa bantu dengan harga yang lebih murah dan fungsi ,kualitas sama dengan yg di jual di pasaran yg harganya sangat mahal ..... 


sebelum saya jelaskan tentang rangkaian hemat listrik 
sebaiknya anda pahami dulu
tentang Pengertian dasar tentang listrik berikut 

Arus DC
 
Arus DC atau singkatan dari Direct Current atau arus searah, adalah arus yang pada umumnya dihasilkan oleh Batteray, Solar Cell, Generator DC, Adaptor, dan sebenarnya masih banyak penghasil arus DC yang lain atau tidak umum, tetapi jarang dijumpai dalam kehidupan keseharian dan tidak ada korelasinya dengan pembahasan ini.

Untuk arus DC ini berlaku bahwa:

P = V * I (Watt)

P = Daya (dalam Watt)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)

Jadi misalnya, sebuah aki mobil bertegangan 12 Volt, jika dihubungkan dengan lampu pijar dan diukur arusnya dengan menggunakan Amperemeter adalah 10 Ampere, maka daya yang diubah menjadi cahaya (dan panas) pada lampu pijar tersebut adalah = 12volt * 10Ampere = 120Watt. Mudah bukan?
 
Tapi ingat rumus diatas hanya berlaku untuk arus searah = DC!

Arus AC
 
Arus AC atau singkatan alternating current atau arus bolak-balik, adalah arus yang pada umumnya dihasilkan oleh PLN, dan sebenarnya masih banyak sumber yang lain tetapi itu di luar pembahasan ini.

Untuk arus AC ini berlaku bahwa:
 
Psemu = V * I (VA)
Pnyata = V * I * cos Φ (Watt)
Pbuta = V * I * sin Φ (VAR)
 
Psemu = Daya semu (dalam satuan Volt Ampere = VA)
Pnyata = Daya nyata (dalam satuan Watt)
Pbuta = Daya buta (dalam satuan VAR)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Cos Φ = Faktor daya

Kok ada faktor daya (cos Φ) segala, nah kebingungan inilah yang dimanfaatkan oleh para penjual ”penghemat listrik” ini, sehingga anda tertipu, waktu di demo pada alat peraga, di depan mata anda kelihatan banget bahwa arus listrik akan turun dengan drastis saat ”alat penghemat” tersebut dipasang, tetapi ketika dibawa pulang kok bayar listriknya tetap saja…?, malahan nambah?.

Mari kita pelajari faktanya bareng-bareng.

1. Disebut arus bolak-balik, karena polaritas tegangan pada kedua penghantar / kabel berubah-ubah terus sepanjang waktu (makanya colokan listrik tidak ada plus minus nya seperti batteray), seringkali kita membaca 220V / 50Hz, nah… 50Hz itu berarti polaritas listrik akan berubah setiap 1/50 detik.

2. Beban listrik yang ada, mempunyai sifat :
·         Resistif, beban listrik yang lebih memiliki sifat resistif (walaupun ada unsur induktifnya juga) misalnya : bola lampu atau setrika listrik, yang terdiri kawat wolfram atau kawat nikelin yang dapat membara atau panas ketika dialiri listrik.
·         Induktif, misalnya : motor penggerak pompa air, lampu TL dengan ballast, kulkas, freezer, AC, TV, Peralatan Audio Video, Radio, Kipas angin
·         Kapasitif, yaitu : Kapasitor.
3. Listrik arus bolak-balik yang terhubung dengan beban induktif, maka Arusnya akan tertinggal terhadap Tegangannya (dalam bahasa inggrisnya disebut Lagging), nah besarnya sudut tertinggalnya inilah yang disebut dengan faktor daya atau cos Φ itu tadi dimana semakin kecil nilainya akan semakin buruk. Besarnya faktor daya tersebut selalu dibawah angka 1 dan pada kondisi yang terburuk bisa mencapai hanya 0.6. Nah celakanya, peralatan listrik rumah tangga pada umumnya bersifat induktif.
 
4. Untuk memperbaiki faktor daya = cos Φ, yaitu dengan ”melawan” sifat induktif itu tadi, yaitu dengan memasangkan alat yang bernama kapasitor secara paralel dengan beban.

Sampai disini sudah OK, lha terus hubungannya rumus-rumus yang memusingkan diatas dengan faktor daya = cos Φ dengan alat penghemat tadi apa…?, mari kita lihat faktanya bersama-sama :
 
KUNCINYA kalau kita gambarkan adalah sebagai berikut:


  
Misalnya:

Sebuah lampu 20Watt terhubung pada tegangan listrik 220V, (dengan faktor daya = 0.766, kalau dihitung pakai kalkulator ketemu 40 derajat, dan sin Φ=0.643) maka :

Pnyata = V * I * cos Φ
Sehingga I = Pnyata / (V * cos Φ)
= 20 / (220 * 0.766)
= 0.119 Ampere
 
Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!
 
Psemu = V * I
= 220 * 0.119
= 26,11 VA
Pbuta = V * I * sin Φ
= 220 * 0.119 * 0.643
= 16.83 VAR

Kalau anda ragu-ragu dengan hitungan diatas, coba test dengan rumus ABC waktu yang diajarkan bapak guru waktu masih SMP, yaitu :

Psemu2 = Pnyata2 * Pbuta2
26.112 = 202 + 16.832

Kemudian dipasangkan kapasitor (yang ternyata disebut-sebut sebagai alat penghemat listrik itu), sehingga faktor dayanya naik menjadi 0.940, (kalau dihitung dengan kalkulator ketemu 20 derajat dengan sin Φ = 0.342), maka kalau digambarkan lagi menjadi :

  

Pnyata = V * I * cos Φ
Sehingga I = Pnyata / (V * cos Φ)
= 20 / (220 * 0.940)
= 0.097 Ampere

Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!

Psemu = V * I
= 220 * 0.097
= 21.27 VA
Pbuta = V * I * sin Φ
= 220 * 0.097 * 0.342
= 7.30 VAR

Terus berapa nilai kapasitor yang ditambahkan oleh alat penghemat tadi…?, gampang saja, yaitu: 16.83 VAR-7.30 VAR = 9.53 VAR.

Hebat bukan?...
Hanya dengan menambahkan kapasitor saja, arus listrik yang terukur oleh amperemeter pada alat peraga penjual ”penghemat listrik” itu bisa turun dari 0.119 Ampere menjadi 0.097 Ampere = 0.022 Ampere, tentunya ini yang membuat anda rela merogoh kocek, sedangkan mereka tidak berani memasangkan Watt meter, yang pastinya akan tetap menunjuk pada 20 Watt, atau bahkan VARmeter yang malah bikin bingung lagi.

Masih bingung?...
Meteran listrik yang terpasang di rumah kita itu mengapa disebut KWH meter, karena digunakan untuk mengukur WATT bukan VA, yang kita bayar ke PLN itu adalah Watt bukan VA.

K = Kilo = perkalian 1000
W = Watt,
H = Hour = Jam

Jadi untuk listrik arus bolak-balik, ARUS LISTRIK dalam satuan AMPERE bukan satu-satunya faktor pengali penting dalam pengukuran daya, tetapi masih ada FAKTOR DAYA atau COSΦ. Sesuai dengan rumus Pnyata = V * I * cosΦ (Watt)

Jadi dengan penambahan alat penghemat listrik, walaupun arusnya turun, kalau cos Φ nya naik, maka nilai Watt nya akan tetap, dan bahkan apabila nilai kapasitor yang ditambahkan berlebihan, misalnya dikarenakan anda terlalu bersemangat untuk ”berhemat” sehingga menambahkan kapasitor dengan sebanyak-banyaknya, maka justru kapasitor itu akan menarik arus, itulah sebabnya mengapa pembayaran listrik adan tidak malah ngirit, tetapi malah memboros…..!

Mengapa pabrik - pabrik memasang kapasitor?
Nah ini yang membuat anda terkecoh…!,
Pabrik-pabrik yang menggunakan daya tinggi sampai ukuran Mega Watt, oleh PLN memang diwajibkan untuk memperbaiki faktor dayanya, kalau tidak maka akan kena denda, nah ini yang lain dengan pelanggan rumahan yang tidak terkena dampak denda karena faktor daya, makanya anda tidak perlu pusing-pusing memperbaiki faktor daya, itu sudah tugas PLN.

PLN menetapkan batas minimal faktor daya agar tidak terkena denda VAR bagi pelanggan Industri, dan meteran yang terpasangpun lain dengan pelanggan rumahan, karena dilengkapi pula dengan KVARmeter.

Mengapa PLN menetapkan batas faktor daya?
Karena PLN ingin saluran transmisinya effisien, begini ceritanya: berdasarkan contoh hitung-hitungan diatas sudah terbukti bahwa kalau untuk beban lampu yang 20Watt saja, dengan memperbaiki faktor daya, terdapat penurunan arus sebesar 0.022 Ampere. Coba kalau 20 MegaWatt?, maka :
·         Nilai Ampere ini berpengaruh terhadap besarnya kabel yang harus digunakan oleh PLN untuk menyalurkan dayanya. Dengan daya yang sama, apabila faktor dayanya jelek, maka arusnya akan lebih besar, tentunya harus digunakan kabel dengan ukuran diameter yang lebih besar yang artinya lebih mahal.
·         Dengan arus yang besar, rugi-rugi saluran yang timbul dalam saluran transmisi akan semakin besar juga, sesuai dengan rumus :
Psaluran = I2 * R
Dimana: Psaluran = rugi-rugi yang ditimbulkan oleh panas pada saluran transmisi dalam satuan Watt, I = arus dalam satuan Ampere, R = resistansi saluran dalam satuan OHM. Ingat, karena I di kuadratkan, perbedaan kecil akan menjadi faktor pengali penting.
Bagaimana menghemat listrik?
Bagi pelanggan rumahan tidak perlu repot-repot memasang kapasitor, dan jangan terlalu risau faktor daya dan dengan rugi-rugi saluran!. Misalnya rumah anda sepanjang 100 meterpun tida usah risau, beban yang terjauhpun paling-paling hanya lampu 10Watt yang terpasang di kandang ayam!.
·         Gunakan kabel dengan ukuran yang cukup, lebih besar-lebih baik, karena panas yang timbul pada kabel karena kabel terlalu kecil, itulah yang disebut dengan rugi saluran. Untuk listrik rumah dengan daya 900VA, minimal gunakan kabel 2mm, dan 2.5mm untuk daya 1200VA pada saluran utamanya. Gunakan kabel dengan kualitas baik, apabila memungkinkan dana anda, gantilah kabel NYM dengan kabel NYY-HY yang mempunyai kualitas isolasi lebih baik.
·         Gunakan sakelar, fitting, stop kontak dengan kualitas baik, sehingga tidak timbul panas pada kontak-kontak sentuh.
·         Gunakan lampu hemat energi, lebih mahal sedikit atau bahkan dengan harga 5 kali lipat tidak masalah, apabila lebih awet 10 kali dan lebih hemat 15 kali. Hindarkan pemakaian ”lampu pijar”.
·         Hindarkan pemakaian alat listrik memakan banyak daya, misalnya dispenser yang dilengkapi panas / dingin, kompor listrik, water heater, magic mug, radio tabung, TV-eropah, dan lain-lain.
Maka dari itu, mulai saat ini jangan percaya dengan iklan alat penghemat listrik. Namun demikian bagi anda yang sudah terlanjur membeli alat tersebut, jangan merasa bersalah banget-banget, saya maklum karena penjual alat tersebut dibekali dengan cara-cara dan kalimat-kalimat iklan yang cukup membius, tetapi bapak-bapak dan ibu-ibu seharusnya setelah membaca keterangan saya diatas sudah mempunyai pegangan sehingga tidak goyah lagi imannya untuk membeli alat yang dapat mengurangi pembayaran listrik




berikut tanggapan dari berbagai sumber :

Tanggapan 1 : (Ramzy SA – Radiant Utama)

Mba Lena,
Saya pernah ikut audit 14001 di Hitachi - Ibaragi Jepang, dan saya sangat surprise dengan cara mereka melakukan efisiensi yang secara cost cukup besar penghematannya.
Cara mereka mengurangi adalah sangat simpel yaitu dengan slogan dikampanyekan dan diimplementasikan dengan baik.

Sistem penerangan dipabrik dan kantornya sama dengan kebanyakan kita
menggunakan lampu jenis TL, tetapi apa yang mereka lakukan adalah setiap lampu dipasang tali saklar, jadi mereka hanya menyalakan lampu ditempat yang diperlukan saja dan sistem saklar di re-design sedemikian rupa dimana kalau waktu istirahat hanya lampu sekedarnya saja yang menyala, computer bila akan ditinggal lebih dari 1/4 jam harus dimatikan, artinya engga ada tuh diwaktu istirahat computer ada yang nyala, lampu ditoilet kalau kosong yang off engga nyala terus bahkan efisiensi lain adalah interoffice memo dan seluruh hard copy file harus menggunakan kertas "bekas" yang sebelahnya sudah ada isinya.

berikut tanggapan dari berbagai sumber :


Tanggapan 2 : (Jay - PT Pantja Motor - ISUZU)

Saya urun rembug di forum ini.
Di Pabrik kami juga sedang dilakukan program efisensi disegala sektor termasuk juga listrik. Memang disebagian tempat dengan slogan sudah cukup untuk mengurangi pemakaian listrik dan hal ini tergantung dari individu masing - masing. Memang kalo di Jepang hal ini bisa sangat efektif sekali karena masalah disiplin sudah sangat membudaya sekali.
Kalo masalah peralatan kemaren kita juga sedang membahas dengan bagian electrical. Ditempat kami pun sudah Capasitor Bank, Setelah dilakukan analisa pemakaian listrik melalui tagihan dari PLN dibeberapa bulan memang memenuhi, namun disisi lain kita juga harus memperhatikan kapasitas dari Capasitor Bank apakah sudah cukup ato belum dan juga memperhatikan faktor dari Capar ( Kilo volt ampere reaktif ) yg timbul karena idle pemakai listrik kita. Jadi banyak hal yg harus dipertimbangkan dengan suatu analisa dari pemakaian listrik itu sendiri dan hal ini yg pasti orang Electrical yg lebih tau.

Ditempat kami sampai dianalisa untuk dilakukannya improvement di jalur produksi, misalnya dengan meng - common use kan pemakaian oven dll. Mungkin dapat juga dilakukan pemberian Timer pada peralatan yg menggunakan listrik, dimana pengontrol pemakaian / setting dilakukan oleh Autorized person. Ini juga mampu mengurangi pemakaian listrik seperti halnya yg sudah dilakukan rekan kami dari Astra.

Mungkin ada coment dari rekan - rekan yg lebih ahli masalah electrical?
 Tanggapan 3 : (Mesra Eka Putra)

Mbak Lena ....
Untuk masalah pengurangan pemakaian listrik munurut saya ada beberapa aspek:
1. Improve dari segi Tool and equipment
contohnya dengan pemasangan capasitor bank ( bagus untuk lampu TL ) untuk pengurangan beban pakai
2. Meningkatkan kesadaran pemakai listrik itu sendiri.
contohnya dengan membuatkan spanduk atau semacam panpletlah yang bisa
menumbuhkan sifat hemat listrik bagi pemakai
3. Improvement dari segi pemasangan lampu untuk satu production atau ruangan
contohnya melakukan pengukuran pencahayaan untuk suatu ruangan Luasnya
berapa ? cahaya yang dibutuhkan berapa ? dari sini akan ada hasil akhir lampu TL yang dipakai bagusnya sekian unit berarti nggak ada pemborosan.
4. Membuat suatu standarisasi didalam perusahaan
contohnya Hari libur atau off semua equipment ( M/C, Lampu, AC, Computer, etc ) kondisi off kecuali yang nggak bisa  di matikan ini mungkin bisa koordinasi dengan facility atau dengan maintenance
5. Melakukan cek hasil countermeasure ( evaluasi )
contohnya seminggu sekali adakan evaluasi untuk mengetahui adanya penurunan listrik yang dipakai dengan action yang telah diambil ( efektif atau tidak )


Tanggapan 4 : (Asep Saepudin)

Saya ingin menambahkan b'Lena,
Menurut saya sebenarnya kalau penambahan alat yang langsung dapat menghemat
listrik itu gak ada ....kapasitor bank fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki factor daya sehingga jaringan listrik kita bisa berkerja lebih optimal dan kita akan terhindar denda kVAR dari PLN jika PF di bawah 0.85.

Satu-satu cara yg mungkin dilakukan untuk menghemat listrik selain cara yang
diungkapkan p'Ramzy tadi adalah dengan mengganti peralatan listrik yang kita
pakai dengan alat2 yang hemat energy, misalnya:
- pergunakan lampu hemat energy atau ganti balast magnetik yang ada dengan
yang electronik sehingga konsumsi dayanya lebih rendah.
- pergunakan motor2 listrik dengan motor efesiensi tinggi.

Mengenai ketersediaan alat2 listrik hemat energy ini mungkin bisa langsung
ditanyakan ke vendor yang bersangkutan.


Tanggapan 5 : (Chormen – Adirai Top Consultant)

Yth. Ibu Lena,
Kami sangat menyarankan agar perusahaan ibu menerapkan ISO 14001:1996, yang
apabila kita terapkan dengan baik banyak hal yang bisa dihemat, misalnya energy saving, maupun sumber daya yang lain seperti pemakaian alat tulis, air, dsb.

Kami akan sangat senang apabila dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi
dengan ibu untuk penerapan program tersebut.

Tanggapan 6 : (Hernesto Quardino – McDermott Indonesia)

Mbak lena...kalau boleh saya menambahkan...
1. Penggunaan Reflektor pada lampu TL.
   Kita bisa menggunakan lampu TL yang 'body' nya mempunyai reflektor.
2. Kalau nggak salah ada perush. yang menjual lampu TL yang watt nya kecil,
tetapi terangnya sama dengan lampu TL biasa.
Nama merk lampu TL tsb..."SILVANIA" (harganya lebih mahal dari lampu TL
biasa).


Tanggapan 7 : (Errich - Hitachi)

Pak Ramzy,
Maaf sedikit koreksi, mungkin salah ketik, bukan ibaragi tetapi ibaraki. Menurut pengalaman saya yang kebetulan pernah tugas di Jepang, memang betul apa yang dikatakan Pak Ramzy. Sedikit tambahan, untuk Air Conditioner (AC) pada musim panas, ada jadwal hidup sekitar jam 8.00 (atau sekitar 15 menit sebelum jam kerja dimulai) dan jadwal mati sekitar pukul 7.00 malam.

Walaupun ada yang lembur sampai jam 11.00, terpaksa harus rela berpanas-panas ria. Demikian pula pada musim dingin, jadwal untuk pemanas ruangan hidup sekitar jam 7.00 dan jadwal mati sekitar jam 9.00 malam. Selain jadwal, untuk setting A/C, suhunya dibatasi hanya sampai 26 derajat C (jadi tidak terlalu dingin) dan untuk setting pemanas suhunya dibatasi hanya sampai 20 derajat C. Jadi walau di dalam kantor, kadang saya harus memakai jacket atau pakaian tebal pada musim dingin.
Di setiap perusahaan di Jepang, ISO 14001 dijalankan betul-betul untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan produktivitas, disamping untuk menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam. Pernah suatu ketika diadakan lomba antar perusahaan ISO 14001 dalam Group Hitachi Construction Machinery, yang dinilai adalah pelaksanaan ISO serta penghematan yang dapat dilakukan.


Tanggapan 7 : (Rama Royani - Limawira)

Rekan Lena ysh,
Dari pantauan saya sejak negeri ini perduli terhadap hemat energi tahun 1987 plus lagi krisis thn 1997, memang ada peningkatan keperdulian orang walaupun prosentasenya sangat sedikit. Sektor yang paling serius menangani usaha ini adalah sektor perhotelan karena biaya listrik bisa samai 3 bulan gaji, sehingga memang mereka sering mengadakan kontes sambil juga memberikan imbalan atas usaha
penghematan tersebut.
Saya banyak saya teliti adalah bangunan di sektor commercial building khususnya gedung perkantoran, hotel, retail, rumah sakit, dan gedung pemerintahan dan paling kelihatannya hasilnya adalah rekan rekan di Bandung yang kabarnya memiliki Club Energi.

Gedung gedung lainnya hasilnya tidak jelas, hanya yang pasti untuk menjaga keberhasilannya dibutuhkan team manager yang bakatnya disiplin dan penuh dedikasi dan tentunya pimpinan puncaknya pun memiliki niat yang sangat keras untuk terus menerus memelihara usaha ini.

Setelah team nya terbentuk, maka yang harus dilakukan adalah membuat peta pemakaian energi untuk melihat beban apa dalam bangunan yang menggunakan energi, berapa besarnya dalam KWH. Setelah memperoleh peta tersebut, mulailah dari yang paling besar sehingga dampak terhadap penghematannya pun akan besar.
Pengalaman membuktikan bahwa AC menggunakan energi paling besar (50-70%), setelah itu lampu (20-40%).

Nah kalau berbicara tentang kapasitor dan lampu maka bisa saya jawab sebagai berikut. Alasan utama Kapasitor dipasang adalah melulu untuk memperbaiki Power
Factor yang apabila rendah ,maka pemilik sumber daya akan dirugikan karena daya terpasangnya tidak tergunakan , sedangkan bagi pemakai dampak langsungnya terhadap biaya energi hampir tidak ada atau sangat kecil, karena perhitungan biayanya diambil dari KW yang diturunkan dari VOLT x Ampere x PF.
Kalau dipasang kapasitor Arus beban akan turun tetapi PF nya akan naik sehingga hasilnya sama saja  Dampak tidak langsungnya biasanya terjadi apabila pengguna sering kena denda karena PF terlalu rendah, begitu juga dengan turunnya arus maka
kalau kabelnya panjang dan terbatas maka akan mengurangi rugi rugi di kabel.
Setahu saja kecuali kalau ada denda PF, dampak penghematannya sangat amat kecil.

Tentang Electronic ballast, memang sekarang ini sudah mulai banyak diperjual belikan dan memang ada dampaknya yang lumayan tetapi tidak sampai 50 % karena pengguna energi terbesar adalah lampunya bukan ballastnya.
Tentang alat untuk menghemat energi, walaupun banyak engineer yang percaya bahwa alat ini bisa menghemat energi, saya termasuk yang tidak percaya.
Logikanya adalah kalau kita memasang alat apapun, baik seri atau parallel dengan beban maka alat tersebut pasti akan menyerap energi dan hal itu berarti bukannya menghemat.

Akan tetapi banyak juga orang yang berani menjamin akan adanya penghematan, karena memang ternyata setelah dipasang alat ini amperenya turun, hanya saja walaupun amperenya turun PF nya akan naik sehingga kalau perhitungan biaya energi benar benar diturunkan dari KW maka biayanya pun tidak akan berkurang, nah disini kita harus meneliti apakah KW meter anda benar benar menghitung KWH atau KVAH walaupun namanya KWH meter??
Saya sendiri saat ini sedang meneliti beberapa KWH meter.

Melihat anda bekerja di garment sebaiknya buatlah peta pemakaian energinya (KWH)baik mesin mesin garmen nya, ac, boiler,lampu, fan ,pompa pompa dlsb masing masing kelompok setiap bulan dalam setahun. Kalau bisa buat juga bench mark dengan rekan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Catat juga waktu operasinya kalau mulai kapan berhenti, semakin banyak catatan tentang penggunaan energi tersebut semakin besar peluang kita untuk mengidentifikasikan sektor mana yang paling menghabiskan biaya energi.


Tanggapan 8 : (M.Harisman – Integra Teknik)

Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan penghematan listrik. Semua alat
energy saving yang dijual, komponen utamanya hanyalah "capacitor bank", dan
ini hanya akan memperbaiki Power Factor (meningkatkan Cos Phi mendekati 1),
sehingga charge dari PLN ke Industri (dari sisi KVAR-hour) dapat
diminimalkan.

Untuk skala rumahan, secara umum, penggunaan capacitor tidak akan
menyebabkan berkurangnya nilai tagihan listrik, karena PLN tidak melakukan
chage terhadap KVAR-hour. Untuk perumahan, yang di-charge hanyalah
KWatt-hour (KWh).

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Himatro